Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/116

Halaman ini tervalidasi

98

(303) Alah diagiah makan si Balang tadi?
telah-diberi-makan-si-Belang-tadi
'Telah diberi makan si Belang tadi?'.
(304) Si Kuriak indak buliah diadu lai.
si-kurik-tidak-boleh-diadu-lagi
'Si Kurik tidak boleh diadu lagi'.

C. Nominalisasi dengan nan

Nominalisasi dalam bahasa Minangkabau dapat juga dilakukan dengan menambahkan nan 'yang' di muka kata yang dinominalisasikan itu.

Contoh:

(305) Nan bengkok dimakan saruang.
yang-bengkok-dimakan-sarung
'Yang bengkok dimakan sarung'.
(Yang bersalah akan dihukum)
(306) Nan pai baati ibo nan tingga baati sanang.
yang-pergi-berhati-hiba-yang-tinggal-berhati-senang
'Yang pergi berhati hiba yang tinggal berhati senang'.
(307) Untuak manari biasonyo dipiliah nan rancak.
untuk-menari-biasanya-dipilih-yang-cantik.
'Untuk menari biasanya dipilih yang cantik'.

4.3.4 Pronomina

Pronomina dalam bahasa Minangkabau berfungsi untuk menggantikan nomina. Apa yang digantikan itu disebut antiseden. Kategori ini tidak bisa diberi afiks, tetapi beberapa yang bisa diredupilikasikan seperti: inyo-inyo 'dia-dia', kami-kami 'kami-kami', kalian-kalian 'kalian-kalian' dengan menyerta merendahkan atau melemahkan.

Dari pronomina dapat dibentuk frase pronominal, seperti: ambo ko 'saya ini', awak ko 'kita ini', kito sadonyo 'kita semuanya'.

4.3.4.1 Subkategorisasi

Subkategorisasi pronomina dalam bahasa Minangkabau didasarkan atas dua hal.

1) Hubungan dengan nomina, yaitu ada atau tidaknya antiseden dalam wacana. Berdasarkan hal ini, pronomina dibagi atas pronomina intratekstual dan pronomina ekstratekstual.