107
4.3.6 Adverbia
4.3.6.1 Pengantar
Adverbia adalah kata yang dapat mendampingi verba, adjektiva, numeralia dan nomina predikat dalam konstruksi sintaktis. Misalnya dalam kalimat Inyo alah pai. 'Dia telah pergi', kata alah 'sudah' dalam kalimat tersebut adalah adverbia, harus mendampingi verba pai 'pergi'.
Dalam kalimat:
(346) | Paja tu sangaik pandiam. |
anak-itu-sangat-pendiam. | |
'Anak itu sangat pendiam'. |
Kata sangaik 'sangat' merupakan adverbia yang menerangkan adjektiva pandiam 'pendiam'. Begitu juga dalam kalimat: Ruponyo inyo guru. 'Rupanya dia guru', kata ruponyo 'rupanya' adalah adverbia yang menerangkan nomina predikat. Adverbia tidak boleh dikacaukan dengan keterangan karena adverbia merupakan konsep kategori, sedangkan keterangan merupakan konsep fungsi (Kridalaksana, 1986:80).
Dilihat dari segi bentuknya, adverbia bahasa Minangkabau berupa bentuk dasar dan bentuk turunan. Bentuk turunan terjadi melalui afiksasi, reduplikasi, dan gabungan proses.
A. Adverbia dasar bebas
Contoh: | agak | 'agak' | ampia | 'hampir' |
nah | 'akan' | acok | 'sering | |
amaik | 'amat' | alah | 'sudah' | |
bisa | 'bisa' | indak | 'tidak' | |
alun | 'belum' | sungguah | 'sungguh | |
buliah | 'boleh' | pulo | 'pula' | |
dapek | 'dapat' | sangaik | 'sangat | |
ampia | 'hampir' | salalu | 'selalu | |
mungkin | 'mungkin' | panah | pernah | |
sajo | 'saja' | memang | 'memang |
B. Adverbia turunan
Adverbia turunan bahasa Minangkabau dibedakan atas:
a) Adverbia yang tidak berpindah kelas dibedakan pula atas: