Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/127

Halaman ini tervalidasi

109

d) Adverbia dengan gabungan proses.

Contoh:

sa + A + nyo : sabanarnyo 'sebenarnya'
sarancaknyo 'sebaiknya'
sa + RA + nyo : salambek-lambeknyo
selambat-lambatnya'

4.3.6.2 Subkategorisasi

Adverbia bahasa Minangkabau dibedakan atas dua jenis.

1) Adverbia intraklausal yang dapat berkonstruksi dengan verba, adjektiva, numeralia dan juga bisa dengan adverbia lain.

Contoh:

jan 'jangan' jo 'juga'
agak 'agak' lai 'lagi'
ampia 'hampir' paliang 'paling'
buliah 'boleh' lo 'pula
dapek 'dapat' sangaik 'sangat'
alah 'sudah' alah sudah 'telah selesai'
indak 'tidak' panah 'pernah'

2) Adverbia ekstrakalusal

Secara sintaksis mempunyai kemungkinan untuk berpindah posisi dan secara semantis mengungkapkan sesuatu atau tingkat preposisi secara keseluruhan.

Contoh: mungkin 'mungkin'
barangkali 'barangkali
pasti 'pasti'

4.3.6.3 Pemakaian Adverbia

Adverbia dalam bahasa Minangkabau digunakan sebagai penanda aspek, modalitas, kuantitas, dan kualitas dari kategori verba, adjektiva, numeralia dan adverbia.

1) Adverbia sebagai penada aspek

Aspek menjelaskan apakah pekerjaan atau peristiwa sedang berlangsung (duratif), sudah selesai (perfektif), belum selesai (imperfektif) atau mulai berlangsung (inkoatif). Kata sadang 'sedang' digunakan sebagai penanda aspek duratif. Misalnya dalam kalimat berikut: