Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/156

Halaman ini tervalidasi

138

Contoh : (21) acok talambek 'sering terlambat'
ka barangkek 'akan berangkat
alah makan 'sudah makan!'
sadang tidua 'sedang tidur'
indak baraja 'tidak belajar'
makan dan minum 'makan dan minum'

Kata-kata acok, ka, alah, sadang, indak merupakan unsur tambahan pada unsur pokoknya dan dalam frasa makan dan minum, unsur utamanya terdiri atas golongan verbal.

Dari unsur-unsur frasa verbal dapat diklasifikasikan hubungan makna antar unsurya sebagai berikut.

5.1.2.2.1 Penjumlahan

Hubungan makna penjumlahan biasanya dinyatakan dengan kata dan 'dan'.

Contoh : (22) minum kopi dan marokok 'minum kopi dan merokok'
mambaco dan manulih 'membaca dan menulis'
batanak dan manggulai 'memasak nasi dan sambal'

5.1.2.2.2 Pemilihan

Hubungan makna pemilihan dinyatakan dengan kata penghubung atau 'atau'.

Contoh : (23) pagi atau patang ari 'pagi atau sore'
pai atau tingga 'pergi atau tinggal'
duduak atau tagak 'duduk atau berdiri'

5.1.2.2.3 Ragam

Makna hubungan unsur frasa ini menyatakan sikap pembicara terhadap tindakan atau peristiwa yang tersebut pada kata golongan verbal yang menjadi unsur pokoknya dan unsur yang lain menjadi atributnya.

Contoh : (24) mungkin pai 'mungkin pergi'
pasti takana 'pasti teringat'
ribo juo 'tiba juga'