Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/158

Halaman ini tervalidasi

5.1.2.2.8 Keharusan

Hubungan makna unsur-unsur frasa ini menyatakan suatu keharusan.

Contoh : (29) aruih barubek 'harus berobat'
paralu datang 'perlu datang'

5.1.2.2.9 Kesanggupan

Hubungan makna unsur-unsur frasa ini menyatakan kemampuan, kesediaan, dan kesanggupan. Kata-kata yang sering digunakan sebagai unsur atributnya, antara lain, dapek 'dapat', bisa 'bisa', mampu ',mampu' sanggup 'sanggup', basadio "bersedia'

Contoh : (30) dapek mancaliak 'dapat melihat '
bisa mambimbiang 'bisa membimbing'
mampu bakarajo 'mampu bekerja'
sanggup maantakan 'sanggup mengantarkan'
basadia mangawanan 'bersedia menemani'

5.1.2.2.10 Keizinan

Hubungan makna unsur-unsur frasa ini menyatakan keizinan.

Contoh : (31) buliah manyalang 'boleh meminjam'
buliah pulang 'boleh pulang'
buliah barangkek 'boleh berangkat'

5.1.2.3 Frasa Adjektiva

Frasa verbal adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata golongan adjektival. Misalnya, bentuk kurang elok 'kurang baik', mempunyai distribusi yang sama dengan kata elok 'baik' dalam kalimat Parangainyo kurang elok 'Kelakuannya kurang baik'.

Contoh : (32) paliang rancak 'paling bagus'
agak panjang 'agak panjang'
labiah capek 'lebih cepat'
maha bana 'mahal sekali

kata-kata paliang, agak, labiah, dan bana merupakan unsur tambahan pada unsur pokoknya, dalam frasa endosentrik berfungsi atributif. Kata bana selalu mengikti unsur pokoknya, sedangkan ketiga kata yang pertama selalu mendahului unsur pokoknya.