Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/159

Halaman ini tervalidasi

141

Dari unsur-unsur frasa adjektival dapat diklasifikasikan hubungan makna antar unsumya sebagai berikut.

5.1.2.3.1 Penjumlahan

Hubungan makna penjumlahan dapat dinyatakan dengan kata dan.

Contoh : (33) kayo dan pamurah 'kaya dan pemurah'
bangkak dan baraia 'bengkak dan barair'
putiah barasiah 'putih bersih'
itam manih 'hitam manis'

5.1.2.3.2 Pemilihan

Hubungan antara unsur-unsurya biasanya dinyatakan dengan menempatkan kata atau 'atau' secara opsional.

Contoh : (34) jauah (atau) dakek 'jauh (atau) dekat'
lambek (atau) capek 'lambat (atau) cepat'
itam (atau) putiah 'hitam (atau) putih'

5.1.2.3.3 Negatif

Hubungan makna ini dinyatakan dengan indak 'tidak' dan alun 'belum'.

Contoh : (35) alun rancak 'belum baik'
indak angek 'tidak panas'

5.1.2.4 Frasa Numeral

Frasa numeral ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata numeralia. Misalnya, frasa tigo buah mangga dalam kalimat Inyo mambali tigo buah mangga. 'Dia membeli tiga buah mangga'.

Contoh : (36) duo ikua ayam 'dua ekor ayam'
salai daun pisang 'sehelai daun pisang'
sapasang sapatu 'sepasang sepatu'

5.1.2.5 Frasa Keterangan

Frasa keterangan ialah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan, kata yang mempunyai kecenderungan menduduki fungsi keterangan dalam kalimat. Misalnya, frasa kapatang sanjo 'kemarin sore' dalam kalimat Baliau datang kapatang sanjo 'Beliau datang kemarin sore'