Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/164

Halaman ini tervalidasi

144

(46) manjamua padi
'menjemur padi'
(47) alah lalok di dangau tu.
'sudah tidur di dangau itu'

5.2.2.2 Klausa dengan Ada Tingkatnya Kata Negatif yang Secara Gramatikal Menegatifkan Masing-masing Unsur Kalimat

Klausa dengan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatikal menegatifkan P dapat digolongkan atas: (1) klausa positif dan (2) klausa negatif.

a) Klausa Positif

Klausa positif ialah klausa yang tidak memiliki kata-kata negatif yang secara gramatikal menegatifkan S dan P. Kata-kata negatif yang ada di dalam bahasa Minangkabau akan diuraikan di dalam klausa negatif pada butir 5.2.2.2 b berikut. Contoh-contoh positif adalah sebagai berikut.

(48) Urang tu malapeh ari ka sanjo.
orang-itu-melepas-hari-ke-senja
'Orang itu melepas hari ke senja'.
(49) Anaktu takajuik dek bayang-bayang.
anak-itu-terkejut-olch-bayang-bayang
'Anak itu terkejut oleh bayang-bayang'.
(50) Inyo musuah gadang den.
dia-musuh-besar-saya
'Dia musuh besar saya'.
(51) Salendangnyo di dalam baliak.
selendangnya-di-dalam-kamar
'Selendangnya di dalam kamar.

b) Klausa Negatif

Klausa negatif ialah klausa yang mempunyai kata-kata yang secara gramatikal dapat menegatifkan S - P, Pel, atau Ket dan ada pula kata-kata negatif yang menegatifkan unsur-unsur tertentu saja dari sebuah kalimat. Kata-kata negatif tersebut adalah indak (bagai) (do) 'tidak (mengapa)', alun 'belum', dan jan 'jangan'.

Perlu diterangkan bahwa kata bagai dan do yang terdapat di belakang indak di atas bersifat mana suka serta posisi yang beragam