Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/167

Halaman ini tervalidasi

147

Klausa (56) sampai dengan (60) adalah contoh dari kata indak yang menegatifkan P.

Seperti telah diuraikan di atas bahwa unsur O juga dapat dinegatifkan dengan kata indak. Namun penegatifan unsur O tersebut selalu mengubah klausa aktif menjadi pasif. Meletakkan kata indak di depan objek dalam klausa aktif akan membuat klausa tersebut tidak benar.

(61) a. Si Baro maelo rotan.
si-Baro-menarik-rotan
'Si Baro menarik rotan'.
b. *Si baro maelo indak rotan.
si-baro-menarik-tidak-rotan
'Si Baro menarik tidak rotan'.
c. Indak rotan (nan) dielo si Baro.
tidak-rotan-yang-di-tarik-si-Baro
'Bukan rotan yang ditarik di Baro'.

Klausa (61) c memperlihatkan proses penegatifan O di mana klausa tersebut harus dijadikan klausa pasif dan kata nan dapat ditempatkan sebelum P dalam klausa pasif tersebut. Contoh lain dari penegatifan O adalah:

(62) a. Yuang Batuah manggaro buruang.
buyung-batuah-menghalau-burung
'Buyung Batuah menghalau burung'.
b. Indak buruang (nan) digaro Yuang Batuah.
tidak-burung-(yang)-dihalau-buyung-Batuah
'Bukan burung (yang) dihalau Buyung Batuah'.

Uraian pada butir-butir terdahulu sudah memaparkan bahwa makna Pel. terdiri atas makna penderita (Pend) dan makna alat (A1). Sama halnya dengan O (yang juga mengandung makna Pend), menjadi pelengkap pada klausa.

(63) a. Anak sikola baraja baso inggirih.
anak-sekolah-belajar-bahasa-Inggris
'Murid sekolah belajar bahasa Inggris'.

juga bermakna Pend. Dengan demikian, penegatifan Pel. yang bermakna Pend. akan mengubah klausa tersebut dari aktif menjadi pasif.