Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/176

Halaman ini tervalidasi

156

    b. Jan ang ka Bukittinggi.
    jangan-kamu-ke-Bukittinggi
    'Jangan kamu ke Bukittinggi'.
    c. Jan ka Bukittinggi.
    jangan-ke-Bukittinggi
    'Jangan ke Bukittinggi'.

Butir-butir b dan c dari klausa (94), (95) dan (96) di atas adalah klausa yang mengandung pemyataan larangan yang ditandai oleh kata jan, sedangkan S bersifat manasuka. Ada beberapa kemungkinan lain dalam menempatkan kata jan.

(97) a. Ang mambalah kayu di kabun sanjo.
kamu-membelah-kayu-di-kebun-senja
'Kamu membelah kayu di kebun waktu senja',
b. Jan ang mambalah kayu di kabun sanjo
jangan-kamu-membelah-kayu-di-kebun-senja
'Jangan kamu membelah kayu di kebun waktu senja'.
c. Ang jan mambalah kayu di kabun sanjo.
kamu-jangan-membelah-kayu-di-kebun-senja
'Kamu jangan membelah kayu di kebun waktu senja'.
d. Ang mambalah kayu jan di kabun sanjo.
kamu-membelah-kayu-jangan-di-kebun-senja
'Kamu membelah kayu jangan di kebun waktu senja'.
e. Ang mambalah kayu di kabun jan sanjo.
kamu-membelah-kayu-di-kebun-jangan-senja
'Kamu membelah kayu di kebun jangan waktu senja'.
f. *Ang mambalah jan kayu di kabun sanjo.
kamu-membelah-jangan-kayu-di-kebun-sanjo
'Kamu membelah jangan kayu di kebun waktu senja'.

Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa kata jan dapat ditempatkan di depan S, P dan Ket tetapi tidak dapat di depan O atau Pel.