Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/186

Halaman ini tervalidasi

166

Di samping bentuk V ba-an berulang, P dari klausa ini juga terdiri atas V yang berbentuk baku- yang juga bermakna saling. Biasanya makna dari V ini adalah tindakan yang keras yang saling dilakukan oleh beberapa orang.

Misalnya:

(149) Tantara awak jo tantara musuah bakutembak dakek jalan kareta api.
tentara-kita-dan-tentara-musuh-bakutembak-dekat-jalan-kereta-api
'Tentara kita dan tentara musuh bakutembak dekat jalan kereta api'.
(150) Palimo Alang Bangkeh bakuhantam jo kamanakannyo.
Panglima Alang-Bangkeh-bakuhantam-dengan-kemanakannya
'Panglima Alang Bangkeh bakuhantam dengan kemanakannya'.

Klausa adjektiva ialah klausa yang P-nya terdiri atas adjektival atau frasa yang unsur intinya adjektival.

Misalnya:

(151) Gunuang Marapi tinggi.
gunung-merapi tinggi
'Gunung merapi tinggi'.
(152) Padang angek bana.
Padang-panas-sekali
'Padang panas sekali'.
(153) Atok rumah urang Minang runciang-runciang sarupo tanduak kabau.
atap-rumah-orang-Minang-runcing-runcing-serupa-tanduk-kerbau
'Alap rumah orang Minang runcing-runcing serupa tanduk kerbau'.

F. Klausa Bilangan

Klausa bilangan ialah klausa yang P-nya terdiri atas kata atau frasa numeralia. Misalnya:

(154) Ayia tu duo sayak.
air-itu-dua-sayak
'Air itu dua sayak'.