Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/187

Halaman ini tervalidasi

167

(155) Anaknyo ampek (urang).
anaknya-empat-(orang)
'Anaknya empat (orang)'.
(156) Kambiangnyo tujuah (ikua).
kambingnya-tujuh-(ekor)
'Kambingnya tujuh (ekor)'.
(157) Rokoknyo sapuluah (batang).
rokoknya-sepuluh-(batang)
'Rokoknya sepuluh batang'.
(158) Bareh kami duo karuang.
beras-kami-dua-karung
'Beras kami dua karung'.
(159) Kopi den duo sendok.
kopi-saya-dua-sendok
'Kopi saya dua sendok'.

Numeralia ialah kata-kata yang dapat diikuti oleh satuan seperti: urang 'orang', ikua 'ekor', batang batang', alai 'helai', buah 'buah', meter 'meter', kilo 'kilo', bungkuih 'bungkus', dan lain-lain. Misalnya: satu 'satu', duo 'dua' dan seterusnya. Sedang frasa bilangan ialah frasa yang distribusinya sama dengan kata numeralia. Misalnya: tigo ikua 'tiga ekor, duo gantang 'dua gantang', ampek sukek 'empat sukat' dan anam buah 'enam buah'.

Kalau kita perhatikan klausa (154), (158) dan (159), kita dapat melihat bahwa S-nya terdiri atas KB yang tidak dapat dihitung, yaitu: aia 'air', bareh 'beras', dan kopi 'kopi'. Untuk klausa ini, satuan yang mengikuti KBil tak bisa dihilangkan. Jadi kalimat-kalimat di bawah ini tidak benar.

(160) *Ayia tu duo.
air-itu-dua
'Air itu dua'.
(161) *Bareh kami duo.
beras-kami-dua
'Beras kami dua'.
(162) *Kopi den duo.
kopi-saya-dua
'Kopi saya dua'.