Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/194

Halaman ini tervalidasi

174

kalimat tanya mengharapkan reaksi jawaban dalam bentuk kalimat berita dari lawan bicaranya.

Pembentukan kalimat tanya bertolak dari kalimat berita yang dimodifikasi bentuknya (Moeliono, (1988). Apa pun bentuk kalimat berita dapat diubah menjadi kalimat tanya. Ada empat cara untuk membentuk kalimat tanya dari kalimat berita, yakni : (1) dengan mengubah intonasi kalimat, (2) dengan mengembalikan urutan kata, (3) dengan memakai kata iyo atau indak, dan (4) dengan menambahkan kata tanya.

a) Pembentukan Kalimat Tanya dengan Mengubah Intonasi

Kalimat berita dapat diubah menjadi kalimat tanya dengan mengubah intonasi pada penggalan kata terakhir. Pola intonasi kalimat berita adalah // 2 3 // 2 3 1 //, sedangkan pola intonasi kalimat tanya adalah // 2 3 // 3 1 (2) 3 //. Pada kalimat berita intonasi akhir menurun, sedang pada kalimat tanya intonasi akhir menaik.

Perubahan intonasi tersebut dapat pula diiringi oleh perubahan partikel -koh '-kah' pada subjek atau pun predikat. Misalnya:

(25) Apaknyo pai ka Jakarta.
2 3 // 2 3 1
'Bapaknya pergi ke Jakarta'.
(26) a. Apaknyo pai ka Jakarta?
2 3 // 31 23
'Bapaknya pergi ke Jakarta?'
b. Apaknyo paikoh ka Jakarta?
2 3 // 3 1 2 3
'Bapaknya pergikah ke Jakarta?"

Kalimat berita (25) diubah intonasinya menjadi kalimat tanya (26) a serta ditambah partikel -koh menjadi kalimat tanya (26) b.

Partikel-koh berfungsi untuk menegaskan bagian yang ditanyakan. Pada kalimat (26) b, yang ingin didapatkan kepastiannya adalah per- buatannya, sedangkan pelakunya sudah jelas.

Perubahan intonasi dan penambahan partikel -koh juga berlaku pada kalimat berita inversi, perhatikan contoh kalimat (27), yang dijadikan kalimat tanya (28)

(27) Pai apaknyo ka Jakarta.
'Pergi bapaknya ke Jakarta'.