Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/195

Halaman ini tervalidasi

175

(28) Paikoh apaknyo ka Jakarta?
'Pergikah bapaknya ke Jakarta?'

Di samping koh juga dapat digunakan partikel -kolah yang pada hakikatnya merupakan penggabungan dua partikel -koh dan -lah. Penggunaan partikel -kolah berfungsi untuk menyatakan lebih sopan, baik pada kalimat berita biasa atau pun pada kalimat berita inversi. Berikut ini contohnya.

(29) Paikolah apaknyo ka Jakarta?.
'Pergilah bapaknya ke Jakarta?'

b) Pembentukan Kalimat Tanya dengan Pembalikan Urutan Kata

Jika kalimat berita terdapat kata-kata modal seperti buliah 'boleh', bisa 'bisa', alah 'sudah', amuah 'mau', acok 'sering', jarang 'jarang', iyo 'memang', indak (lai) 'tidak (lagi)', jadi 'jadi', (indak) jadi '(tidak) jadi', maka pembentukan kalimat tanya adalah dengan memindahkan kata modal tersebut ke permulaan kalimat ditambah dengan partikel -koh atau -kolah. Berikut ini beberapa contohnya.

(30) a Anak tu bisa pandai kok lai taman.
'Anak itu bisa pandai jika tekun'.
b. Bisakoh anak tu pandai kok lai taman?
'Bisakah anak itu pandai jika tekun?'
c. Bisakolah anak tu pandai kok lai taman?
'Bisakah anak itu pandai jika tekun?'
(31) a. Gadih ketek tu alah balaki.
'Gadis kecil itu sudah bersuami'.
b Alahkoh gadih ketek tu balaki?
'Sudahkah gadis kecil itu bersuami?'
c. Alahkoh gadih ketek tu balaki?
'Sudahkan gadis kecil itu bersuami'?'
(32) a. Si Sulin acok bamalam di rumah bakonyo.
'Si Sulin sering bermalam di rumah keluarga ayahnya'.
b. Acokkoh si Sulin bamalam di rumah bakonyo?
'Seringkah si Sulin bermalam di rumah keluarga ayahnya?'
c. Acokkolah si Sulin bamalam di rumah bakonyo?
'Seringkah si Sulin bermalam di rumah keluarga ayahnya?'
(33) a. Rubiah jarang ka rumah mantuonyo.
'Rubiah jarang ke rumah mertuanya'.