Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/197

Halaman ini tervalidasi

177

Semuanya bentuk kalimat berita inversi dapat diubah menjadi kalimat tanya dengan mengubah intonasinya ke intonasi kalimat tanya. Di samping itu, dapat pula dibentuk kalimat tanya dengan pemberian partikel -koh dan kolah pada predikatnya. Contoh:

(38) a. (A)lah masak sampelo tu.
'Sudah masak pepaya itu'.
b. (A)lahkoh masak sampelo tu?
'Sudahkah masak pepaya itu?"
c. (A)lahkolah masak sampelo tu?
'Sudahkah masak pepaya itu?'
d. (A)lah masakkolah sampelo tu?
'Sudah masakkah pepaya itu?"

Kalimat inversi yang mempunyai objek dan pelengkap, dapat juga dibentuk menjadi kalimat tanya dengan memberi partikel -koh atau -kolah yang ditempatkan di belakang objek atau pelengkap itu, tetapi tidak dapat ditempatkan di belakang predikatnya.

(39) a. Mamanjek batang pinang anak tu kapatang.
'Memanjat batang pinang anak itu kemarin'.
b. Mamanjek batang pinangkolah anak tu kapatang?
'Memanjat batang pinangkah anak itu kemarin?
c. *Mamanjekkolah batang pinang anak tu kapatang.
'Memanjatkah batang pinang anak itu kemarin?'.
(40) a. Dikuduang jo arik kayu tu.
'Dipotong dengan gergaji kayu itu'.
b. Dikuduang jo arikkolah kayu tu?
'Dipotong dengan gergajikah kayu itu?"
c. Dikuduangkolah jo arik kayu tu?
'Dipotongkah dengan gergaji kayu itu?"

Kalimat (38) c dan (39) c tidak berterima.

C) Pembentukan Kalimat Tanya dengan Kata Iyo atau Indak

Pembentukan kalimat tanya dengan menambahkan kata iyo atau indak dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian tentang informasi yang telah diketahui penanya sebelumnya.

Kata iyo atau indak dapat ditambahkan pada akhir kalimat. Pada awal kalimat dapat digunakan iyo atau indak saja.