Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/200

Halaman ini tervalidasi

180

h. Indakkoh Mak Mansua (a)lah mandaulu?
'Bukankah Mak Mansur sudah meninggal?'
i. Indakkolah Mak Mansua (a)lah mandaulu?
'Bukankah Mak Mansur sudah meninggal?'

d) Pembentukan Kalimat Tanya dengan Kata Tanya

Kalimat-kalimat tanya yang dibentuk dari kalimat berita pada contoh-contoh di atas merupakan kalimat tanya yang membutuhkan jawaban mengiyakan atau menidakannya. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat tanya itu disebut juga kalimat tanya ya-tidak. Di samping itu, terdapat pula kalimat tanya yang memerlukan jawaban yang memberi penjelasan. Penjelasan yang ingin didapatkan dari pendengar atau pembaca menyangkut unsur-unsur yang belum diketahui dari sebuah kalimat, mungkin unsur subjek, predikat, objek, pelengkap ataupun keterangan. Kalimat tanya dalam hal ini bersifat menggantikan unsur-unsur yang ditanyakan. Contoh:

(46) Kapatang anakden jatuah masuak lubuak.
'Kemarin anakku jatuh masuk sumur'.

Kalimat berita tersebut dapat dibentuk menjadi kalimat tanya de ngan memberi kata tanya tertentu, tergantung unsur mana yang mau digantikan, misalnya:

(46) a. Kapatang anakden jatuah masuak lubuak.
'Kemarin anakku jatuh masuk sumur.'
b. Kapatang sia nan jatuah masuak lubuak?
'Kemarin siapa yang jatuh masuk sumur?'
c. Kapatang manga(po) anak (wa)ang?
'Kemarin mengapa anakmu?"
d. Kama kapatang anak (wa)ang jatuah?
'Ke mana kemarin anakmu jatuh?'

Maka terlihat bahwa kata tanya bilo 'bila/kapan' menggantikan unsur keterangan kapatang 'kemarin'; kata tanya sia(po) 'siapa' menggantikan unsur subjek anakden 'anakku'; kata tanya manga(po) 'mengapa' menggantikan unsur predikat dan pelengkap jatuah masuak lubuak jatuh masuk sumur; dan kata tanya kama 'ke mana' menggantikan masuak lubuak 'masuk sumur'.