Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/39

Halaman ini tervalidasi
BAB III
FONOLOGI DAN EJAAN

3.1 Fonologi

Pada umumnya manusia berkomunikasi melalui bahasa dengan cara menulis atau berbicara. Namun, pada hakikatnya, bahasa pertama-tama berwujud bunyi. Pengetahuan tentang bunyi bahasa yang tepat dalam ujaran menjadi landasan yang kuat dalam mempelajari bahasa.

Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dapat dipelajari melalui berbagai cabang fonetik; salah satu di antaranya adalah fonetik artikulatoris. Dalam hal itu bunyi bahasa dipelajari berdasarkan cara pembuatannya secara fisiologis, khususnya bagian-bagian alat ucap mana yang terlibat dan akibat apa yang terjadi dengan keterlibatan alat ucap itu (Moeliono, 1988:39).

Berdasarkan ada tidaknya rintangan terhadap arus udara, bunyi bahasa dapat dibedakan menjadi dua kelompok: vokal dan konsonan. Vokal adalah bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor: tinggi rendahnya posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan bentuk bibir pada pembentukan vokal itu. Pada saat vokal diucapkan, lidah dapat dinaikkan atau diturunkan bersama rahang. Bagian lidah yang dinaikkan atau diturunkan itu dapat di bagian depan, tengah, atau belakangnya (Moeliono, 1988:40).

21