Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/46

Halaman ini tervalidasi

28

Daerah
Arti-
kulasi
Cara
Artikulasi
Bilabial Labiodental Dental/alveolar Palatal Velar Glotal
Hambat
takbersuara
bersuara

p
b

t
d

c
j

k
g

q

Frikatif
takbersuara
bersuara

s
z

h

Nasal
bersuara

m

n

ñ

ɳ
Getar
bersuara

r
Lateral
bersuara

l
Semivokal
bersuara

w

y

Bagan 3: Konsonan

Konsonan hambat bilabial takbersuara /p/, dilafalkan dengan bibir bawah terkatup rapat, dan udara dari paru-paru tertahan untuk sementara waktu sebelum katupan itu dilepaskan, seperti pada kata /padusi/ 'perempuan' dan /lapa/ 'lapar'.

Konsonan hambat bilabial bersuara /b/ dilafalkan sama seperti konsonan /p/. Perbedaannya ialah pada konsonan /b/ pita suara bergetar, sedangkan pada konsonan /p/ pita suara tidak bergetar. Misalnya, pada kata /bada/ 'teri' dan /kaba/ 'kabar'.

Konsonan hambat alveolar takbersuara /t/ dilafalkan dengan menempelkan ujung lidah pada gusi untuk menahan udara dari paru-paru dan kemudian melepaskan udara itu. Pita suara tidak bergetar. Misalnya, pada kata /tigo/ 'tiga' dan /ati/ 'hati'.

Konsonan hambat alveolar bersuara /d/ dilafalkan sama dengan konsonan /t/, tetapi pita suara bergetar, seperti pada kata /dama/ 'damar' dan /udi/ 'sial'.