Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/66

Halaman ini tervalidasi

48

(67) Amak maambiak mangga
Ibu mengambil mangga'.

Dengan numeralia, prefiks ini juga dapat bergabung, tetapi tidak produktif. Hanya ditemukan bentuk seperti manduo 'mendua' yang berarti 'bimbang' atau 'ragu', manujuah 'menujuh', dan maratuih 'meratus'.

(68) Atinyo manduo.
'Hatinya mendua'.

Kedua kata terakhir, yaitu manujuah dan maramuih, di gunakan untuk memperingati hari kematian yang ketujuh dan keseratus. Berikut ini contohnya dalam kalimat.

(69) Bisuak kito manujuah ari nenek.
'Besok kita mendoa untuk nenek setelah tujuh hari beliau meninggal'.

Prefiks sa-

Prefiks ini lebih banyak berkombinasi dengan kata yang menunjukkan kuantitas, seperti kali 'kali', banyak 'banyak', atau dengan kata benda seperti pada sarumah 'serumah', sakalas 'sekelas', sakampuang 'sekampung' dan sakota “sekota'.

Ada dua arti sa-, yaitu (1) satu dan (2) sama. Arti 'satu' muncul pada kata yang dapat disulih dengan numeralia, misalnya, sakali 'sekali' duo kali 'dua kali', dan tigo kali 'tiga kali'. Dalam hal ini sa- berarti 'satu'. Contoh lain adalah sadaguik 'seteguk' Kita dapat mengatakan sadaguik 'sedeguk', duo kali 'dua kali' dan tigo daguik 'tiga deguk'.

Arti 'sama' terdapat pada bentuk yang tidak dapat disulih dengan kata bilangan. Di bawah ini diberikan contoh-contoh kalimat yang memuat kata-kata yang mengandung sa-.

(71) Inyo baru sakali kamari.
dia-baru-sekali-kemari
'Dia baru sekali kemari'.
(72) Agiahah aia sadaguik.
berilah-air-seteguk
'Berilah air seteguk'.