Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/69

Halaman ini tervalidasi

51

(84) Rina anak tapandai dalam kalas.
Rina-anak-terpandai-dalam-kelas
'Rina anak terpandai dalam kelas'.
(85) Pak Aji urang takayo di nagari ko.
Pak-haji-orang-terkaya-di-negeri-ini
'Pak Haji orang terkaya di negeri ini'.
(86) Aia sungai Tanang tabarasiah di kabupaten Agam.
air-sungai-Tenang-terbersih-di-kabupaten-Agam
'Air sungai Tenang terbersih di kabupaten Agam'.

Prefiks di-

Prefiks ini melekat pada verba transitif saja. Dari kata mambaco 'membaca', maambiak 'mengambil', manunggu 'menunggu', manulih 'menulis', dan maagiah 'memberi' dibentuk verba pasif dibaco 'dibaca', diambiak 'diambil', ditunggu 'ditunggu', ditulih 'ditulis', dan diagiah 'diberi'.

Contoh-contoh kalimat.

(87) Buku tu sadang dibaco ayah.
'Buku itu sedang di baca ayah'.
(88) Pena ambo diambiak adiak.
'Pena saya diambil adik'.
(89) Tamu tu sadang ditunggu.
"Tamu itu sedang ditunggu'.

Prefiks maN-

Prefiks ini dapat bergabung dengan nomina, verba, adjektiva, dan numeralia.

1) Prefiks maN- + Nomina

Nomina seperti gunuang 'gunung', sarok 'sampah', batu 'batu', dan lumuik 'lumut dapat dilekati prefiks ini dan dengan demikian dapat dibentuk verba manggunuang 'menggunung', manyarok 'menjadi seperti sampah', mambatu 'membatu', dan malumuik 'menjadi lumut'.

Prefiks ini adalah prefiks yang derivasional karena mengubah kelas kata dari nomina menjadi verba. Prefiks ini berarti 'berbentuk seperti' atau 'menjadi'. Di bawah ini diberikan tiga contoh kalimat dengan kata-kata di atas.