Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/71

Halaman ini tervalidasi

53

mengubah kelas kata yang dilekatinya, maka prefiks ini bersifat derivasional. Dari adjektiva itam 'hitam', kuniang 'kuning', ijau 'hijau', tuo 'tua', dan gagah 'gagah' dibentuk verba maitam 'menghitam', manguniang 'menguning', maijau 'menghijau', manuo 'menua', dan manggagah 'menggagah'.

Dengan adjektiva yang mengacu kepada wama, prefiks ini berarti 'proses' atau 'menjadi', dan dengan kata lain seperti 'gagah' ia berarti 'melakukan sesuatu untuk terlihat seperti yang disebutkan dasar'

Contoh-contoh kalimat.

(106) Padi di sawah lah manguniang.
padi-di-sawah-telah-menguning
'Padi di sawah telah menguning'.
(107) Rumpuik di laman lah maijau
rumput-di-halaman-telah-menghijau
'Rumput di halaman telah menghijau'.
(108) Pardi sabana manggagah ari ko.
Pardi-sebenarnya-bergaya-hari-ini
'Pardi sungguh-sungguh bergaya hari ini'.

4) Prefiks maN+ Numeralia

Prefiks ini dapat pula berkomunikasi dengan numeralia dasar seperti duo 'dua', tigo 'tiga', tujuah 'tujuh', ratuih 'ratus',. Dari kata-kata itu dibentuk kata manduo 'mendua', manigo 'meniga', manujuah 'menujuh', dan maratuih 'meratus'.

Untuk kata duo dan tigo, prefiks ini berarti 'menjadikan dua atau tiga', untuk menutujuah berarti 'memperingati hari ketujuh' bagi orang yang meninggal, demikian juga maratuih berarti 'memperingati hari keseratus seseorang meninggal'. Biasanya peringatan diadakan dengan mengadakan doa selamat untuk orang yang meninggal tersebut.

Preliks ka-

Prefiks ini bergabung dengan kata dasar yang menunjukkan 'lokasi atau arah', seperti tua' 'luar', dalam 'dalam', muko 'muka', balakang 'belakang', sumpiang 'samping', kiri 'kiri, dan kanan 'kanan'

Dengan penggabungan prefiks ka- dengan kata-kata di atas, dapat dibentuk verba kalua 'ke luar', kadalam 'ke dalam', kamuko