Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/72

Halaman ini tervalidasi

54

'ke muka', kadepan 'ke depan', kakiri 'ke kiri', dan kakanan 'ke kanan'.

Dalam hal ini, prefiks ka- merupakan prefiks yang derivasional karena ia mengubah kelas kata ia melekat. Ia juga berfungsi pembentuk verba intrasitif. Hal lain yang perlu diingat ialah bahwa prefiks ka- berbeda dengan preposisi ka.

Bandingkan contoh-contoh berikut.

(109) Kalua. Jan masuak juo.
keluar-jangan-masuk-juga
'Keluar. Jangan masuk juga'.
(110) Pai ka lua. Jan tagak di dalam.
pergi keluar jangan-berdiri-di-dalam
'Pergi keluar. Jangan berdiri di dalam'
(111) Kadalam. Jan kalua juo.
kedalam-jangan-keluar-juga
'Ke dalam, Jangan keluar juga'.
(112) Masuak ka dalam. Jan tagak di lua.
masuk-ke-dalam-jangan-berdiri-di-luar
'Masuk ke dalam. Jangan berdiri di luar'.

Prefiks basi- dan baku'-

Prefiks basi- dan baku- hampir memiliki arti yang sama, yaitu 'saling'. Akan tetapi prefiks baku- ini hanya muncul pada bakuantam 'bakuhantam' atau 'saling menghantam'. Prefiks basi lebih banyak muncul dibandingkan dengan prefiks baku-. Prefiks baku- muncul bersama adjektiva atau verba. Dari adjektiva kareh 'keras', tagang 'tegang', lunak 'lunak', dan lambek 'lambat' dibentuk verba basikareh 'bersikeras', basitagang 'bersitegang', basilambek 'bersilambat', dan basilunak 'bersilunak'. Dengan verba suruik 'surut' atau 'mundur' dibentuk adverbial basisuruik 'dengan cara mundur'.

Kedua prefiks ini dapat berfungsi derivasional atau infleksional. Khusus untuk prefiks baku-, ia selalu merupakan prefiks yang infleksional, akan tetapi basi- yang berkombinasi dengan adjektiva merupakan prefiks yang derivasional, dan yang berkombinasi dengan verba merupakan prefiks yang infleksional.

Berikut ini diberikan contoh-contoh kalimat dengan kata-kata di atas.