Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/91

Halaman ini tervalidasi

73

(189) Toni tampak kapadusi-padusian.
Toni-tampat-kewanita-wanitaan
'Toni tampak kewanita-wanitaan'.
(190) Hanafi kabulando-bulandoan.
Hanafi-kebelanda-belandaan
'Hanafi kebelanda-belandaan'.

Terakhir, perulangan nomina khususnya pronomina dan demonstiva juga berarti intensitas.

(191) Iko-iko juo nan babali.
ini-ini-juga-yang-dibeli
'Ini-ini juga yang dibeli'.
(192) Kami-kami sajo nan basuruah.
kami-kami-saja-yang-bersuruh
'Kami-kami saja yang disuruh'.
(193) Inyo-inyo sajo nan babao.
dia-dia-saja-yang-dibawa
'Dia-dia saja yang dibawa'.

Verba bahasa Minangkabau baik dasar maupun bentukan memiliki arti (1) jamak benda, (2) jamak kerja, (3) pekerjaan dilakukan dengan santai atau tidak sungguh, (4) penyebaran dan (5) metafora.

Arti jamak benda terdapat pada verba berulang yang terdiri atas ba + N. Nomina pada rumusan ini terdapat berupa dasar atau bentukan. Verba seperti babukik-bukik 'berbukit-bukit', balubang-lubang 'berlubang-lubang', bapakaian-pakaian berpakaian-pakaian'. Semuanya mengandung jamak benda.

(194) Pulau ko babukik-bukik.
Pulau-ini-berbukit-bukit
'Pulau ini berbukit-bukit'.
(195) Jalan ka Maninjau lah balubang-lubang.
jalan-ke-Maninjau-telah-berlubang-lubang
'Jalan ke Maninjau telah berlubang-lubang'.
(196) Minah bapakaian-pakaian rancak.
Minah-berpakaian-pakaian-bagus
'Minah berpakaian-pakaian bagus'.