Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/93

Halaman ini tervalidasi

75

kakak-mengangkat-angkat-kursi
'Kakak mengangkat-angkat kursi'.

Pada kalimat (190) pekerjaan dilakukan tanpa sungguh-sungguh, akan tetapi pada kalimat (189) pekerjaan dilakukan dengan sunguh-sungguh, sehingga perulangan verba pada kalimat itu tidak mungkin. Akan tetapi pada kalimat (190) verbanya dapat saja tidak berulang dan pekerjaan duduak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Demikian juga oposisi kalimat (191) dan (192), serta kalimat (192) dan (194) menunjukkan kegiatan yang sungguh-sungguh lawan kegiatan yang tidak sungguh-sungguh.

Arti 'pekerjaan' dan sekaligus 'memperlihatkan kerendahan hati' si pembicara' terdapat pada dialog yang terjadi dalam tegur sapa. Penyapa bertanya pada seseorang yang sedang tekun membaca, menulis atau membersihkan halaman dengan sapaan 'Manga tu', 'sedang mengapa?' dan biasanya dijawab dengan mambaco-baco 'membaca-baca', menulih-nulih 'menulis-nulis', atau mambarasiah-barasiahan alaman 'membersih-bersihkan halaman'. Akhirnya arti metafor terdapat pada ungkapan-ungkapan seperti melambai-lambai 'melambai-lambai', maimbau-imbau 'memanggil-manggil', manyuruah-nyuruah 'menyuruh-nyuruh'.

Berikut ini contoh perulangan yang mengandung makna metafor.

(206) Awan bararak maimbau-imbau den pulang.
awan-berarak-memanggil-manggil-saya-pulang
'Awan berarak memanggil-manggil saya pulang'.
(207) Daun karambia malambai-lambai mangecekan salamaik jalan.
daun-kelapa-melambai-lambai-mengucapkan-selamat-jalan.
'Daun kepala melambai-lambai mengucapkan selamat jalan'.
(208) Gunuang Marapi jo Singgalang sarupo menyuruah-nyuruah den pulang.
gunung-merapi-dengan-singgalang-serupa-menyuruh-nyuruh saya-pulang
'Gunung Merapi dengan Singgalang serupa menyuruh-nyuruh saya pulang'.