Halaman:Teman jang Djadi Kontra-Revolusioner Terpaksa Kita Tinggalkan.pdf/8

Halaman ini telah diuji baca

Kalau kita berfikir dalam alam liberal sungguh tidak usah ada satu suratkabarpun jang menjuarakan partai atau me- njuarakan golongan Islam. Dialam liberal suratkabar disuara- kan oleh orang jang berkuasa, jang mempunjai uang, jang mempunjai vested interest. Dalam alam Demokrasi Ter- pimpin saja kira sudah seharusnja ada suratkabar-suratkabar, meskipun tidak setjara eksklusif, jang merupakan refleksi dari ummat Islam Indonesia. Ummat Islam Indonesia tidak hanja " merupakan alat revolusi, tetapi kita mengharapkan lebih dari itu, bahkan Revolusi Indonesia mengharapkan Islam sebanjak mungkin memberikan sumbangan dalam konsepsi-konsepsi Revolusi Indonesia.

Agama Islam jang merupakan agama progressif dan revolu- sioner sepatutnja ditunggu-tunggu, tidak hanja oleh Revolusi Indonesia, ja bahkan ditunggu-tunggu oleh Revolusi Ummat Manusia, akan konsepsi-konsepsinja, konsepsi-konsepsi Islam jang murni. Saudara mengetahui, Pak Menteri Agama menge- tahui, bahwa konsepsi Islam jang murni adalah progressif revolusioner.

Lahirnja Islam sendiri merupakan suatu revolusi, tidak hanja dalam hubungan manusia dengan Tuhan Jang Maha Esa, Tu- han Jang Maha Besar, Tuhan Jang Maha Sutji, akan tetapi djuga merupakan suatu revolusi dalam hubungan antara manu- sia dengan manusia, antara golongan dengan golongan, antara bangsa dengan bangsa. Dan Islam memang mulai bertumbuh oleh karena Islam mendjadi militant, memegang teguh pada adjaran jang murni, adjaran jang orisinil. Tetapi sesudahnja itu Islam djatuh. Oleh karena apa ? Islam tidak mementingkan dan tidak hanja memperdjuangkan agamanja, tetapi ummat Islam djuga menentang kolonialisme dan imperialisme. Kolo- nialisme dan imperialisme seperti jang kita hadapi dalam masa Belanda dulu memakai Islam untuk menekan djiwa kita, mung- kin untuk memperbesar, untuk mempererat hubungan antara manusia dengan Tuhan Jang Maha Sutji, Jang Maha Besar, tetapi kita tahu djuga untuk memperlemah kedudukan manusia didunia ini. Dengan demikian martabat Islam kian menurun,

6