Halaman:Tiongkok Baru.pdf/51

Halaman ini belum diuji baca

berarti perbaikan, apa lagi kalau diingat bahwa sekarang tenaga mesin belum banjak dipakai dalam pertanian. Tapi untuk mendjadikan penduduk desa mendjadi buruh paberik, tidak begitu mudah, sebab paberiknja harus tjukup. Pun untuk mendapat buruh jang baik, harus ada latihan dan didikan. Kader harus banjak. Kedjurusan inilah kita lihat perkem- bangan jang ditudju oleh Pemerintah di Tiongkok. Sistem kader-vorming jang berdjalan sekarang ditiap2 paberik, baik kepunjaan negara maupun kepunjaan partikelir, adalah me- nudju kearah itu. Dengan begitu maka dari tahun-ketahun. Tiongkok akan mempunjai djumlah kader jang bertambah besar djumlahnja.

Dari sudut itu pula kita harus melihat, adanja perkem- bangan jang pesat dilapangan Serikat Sekerdja, jang diakui dan diatur dengan undang2. Tiap2 perusahaan, buruhnja harus mengadakan Serikat Sekerdja, dan wakil2 dari Serikat Sekerdja itu turut bertanggung djawab atas djalannja dan kemadjuannja perusahaan.

Ditiap2 perusahaan jang kami kundjungi, selalu kami di- perkenalkan lebih dulu kepada tiga pihak jang bertanggung djawab atas produksi, pertama, peminpin perusahaan atau pe- milik paberik, kedua, wakil Serikat Buruh dan ketiga, pahla- wan kerdja (labour hero). Masing2 pihak itu didjelaskan funk- sinja dan hubungannja serta kerdja sama antara ketiganja da- lam memelihara dan mendjaga baiknja djalan perusahaan. Dja- ngan sampai mundur dan djangan sampai kalah dari perusa- haan lain.

Li Li-san, anggauta Dewan Pemerintah Pusat ada mene- rangkan tentang Serikat Sekerdja itu sbb.: ,,Serikat Sekerdja kita haruslah mendjadi sekolah, tempat peladjaran, didikan dan latihan untuk Demokrasi Baru bagi segenap anggautanja. Demokrasi Baru dalam arti bagaimana mengurus negara dalam segala tjabang2 dan lapangan pekerdjaannja; bagaimana men- djalankan, mengurus dan memimpin perusahaan, paberik me- sin dll."

Keterangan Li Li-san diatas memang pendek sadja, tapi bagi orang jang mengerti dan ada hati untuk memahamkannja, keterangan itu tidak kosong, tapi penuh isi jang harus diker- djakan, bukan untuk dipidatokan atau diteori-teorikan. Mem- peladjari urusan memerintah negara adalah meliputih banjak ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, kekuangan, hukum, filsa- fat dll. sedang mempeladjari bagaimana mengurus perusahaan dan paberik mengandung andjuran untuk berlatih didalam pa- berik sambil beladjar tehnik mengetahui seluk-beluk mesin², tata usaha bahan mentah dan pertanian, pengangkutan, peng- hasilan, perdagangan, pasar dan harga dsb. Dengan begitu Se- rikat Sekerdja bukan untuk tempat menghasut2, sebab di Tiong- kok hasutan itu tak perlu. Jang punja paberik bangsa sendiri, jang memerintah bukan kakitangan imperialis dan koruptor, modal jang didjalankan bukan hak milik orang asing, hasil jang diperoleh bukan untuk mengisi kantong kapitalis asing,