Halaman:Tjempaka Merah.pdf/66

Halaman ini tervalidasi

Sungguh suatu hal jang mengerikan rentjana Han Ping Lok ini.

Dengan tidak disadarinja Walter diundang oleh Renny pada malam resepsi itu, tetapi maksud kedatangannja kesana hanja karena ingin tahu muka Renny dan mempunjai maksud djahat, mengadakan huru-hara dan menembak Iskandar.

Maksud pembunuhan ini sebenarnja adalah mendjadi rentjana Han Ping Lok karena Han jang pandai itu sudah menduga bahwa djedjak Walter ditjium polisi. Ternjata dengan pembebasan Iskandar. Djadi dengan membunuh Iskandar dan memaksa Renny, bereslah saksi-saksi jang mungkin membahajakan dan memberi djalan penjelidikan.

Dan waktu bersama Renny dengan ongkos Han akan dikirim keluar negeri.

Sajanglah bagi Han, karena Walter tertangkap.

Untuk itu Han tidak sajang-sajang membuang uang upahan bagi siapa sadja jang bisa membunuh Walter, dengan djalan jang litjin dan tidak diketahui oleh anakbuah Walter jang setia.

Sesudah selesai pembitjaraan ini, Haris menggamit saja untuk keluar bersama-sama kommissaris Dahlan.

Ketika kami bertiga sadja, berkatalah Haris:

„Kommissaris, sebaiknja kita tjari Han Ping Lok!”

„Walter tidak mengaku siapa Han Ping Lok dan rumahnja?” tanja saja padanja.

„Han sedjak tertangkapnja Walter itu sudah menghilang dari mata polisi! Dia kini masih didalam kota, itu aku pasti Niko, sebab untuk lari dengan uang sekian banjak dan ini itu dia tentu tidak akan sampai hati! Ingat, dia seorang jang mata duitan!”

Kommissaris Dahlan memandangi saja. Kemudian pandangnja dialih pada Haris, katanja:

„Lalu rentjana bung Haris bagaimana?”

„Kalau polisi mau membantu dalam hal ini, beres!”

„Tentu kami bantu, bung Haris!” djawab kommissaris Dahlan tersenjum.

Perundingan bertiga kami landjutkan. Pembitjaraan mengenai tugas jang dibebankan pada saja. Meskipun hal itu

66