Halaman:Tjempaka Merah.pdf/93

Halaman ini telah diuji baca

Oleh Haris dikatakan bahwa memang njonja Han tidak tahu menahu. Entah mengapa Haris begitu pasti tentang hal itu, saja sendiri tidak mengerti.

,,Njonja Han,” katanja pada njonja itu. dengan sabar: ,maaf sedikit tentang marah² dari kommissaris tadi!” matanja dikedipkan arah kommissaris Dahlan jang masih melotot itu, sambungnja pula dengan sabar: ,Sekarang, siapa jang ter- dekat dengan Han achir? ini dangsiapa kawan Han jang sering kefempat njonja !”

,,Njonja Han menunduk sebentar, kemudian didjawabnja :

,,Dulu Walter!. Tetapi tiba²? sadja Walter tidak pernah muntjul, setelah bertengkar dengan suami saja. Suami saja ‘*tjemburu karena dikira saja mentjmtai Walter!”

,,Tapi njonja memang mentjintai dia, bukan ?” tukas Haris dengan tadjam.

Ja!” djawab njonja itu lambat: ,,Tetapi kemudian saja maklum bahwa Walter mentjinfai seorang nona turunan Djerman, Namanja nona Renny !”

Ja, kami tahu!” tukas Haris. pula, Darah ‘saja berdebar mendengar tjerita njonja Han ini tentang Renny.

,,Sebab itu, tjinta saja hendak saja matikan. Tiba² Walter hilang dan jang sering datang kerumah saja Jacob, kakak Walter. Mukanja sama dengan Walter, tetapi pcerangainja berlainan. Dia pernah datang kerumah saja, katanja dia mentjintai saja! Hal itu tidak dapat saja terima, karena saja mentjintai hanja pada adiknja!”

Begitulah tjerita njonja Han jang saja anggap penting.

Kemudian kami tinggalkanlah ruangan itu, dan rumah ilu dengan njonja Han didalamnja dalam pendjagaan polisi. Penahanan rumah untuk sementara diadakan oleh kommissaris Dahlan atas njonja itu, serta melindunginja barangkali ada sisa gerombolan Han jang hendak membales dendam.

Kini saja hadir dikantor Haris. Kami berdua sadja.

Dia berdiri dengan tangan disaku dan disabung dengan langkahnja hilir mudik memenuhi ruangan.

Saja duduk pada korsi-malas dengan kaki diatas medja

memandangi dia sadja.

93