Halaman:Tjerita-tjerita dari negeri Atjeh.pdf/73

Halaman ini tervalidasi

— 69 —

dija sampej di benteng itoe. Lantas di sini dija meloempat najik di atas. Tempo dija tengok ka belakang, dija lihat tida ada satoe orang mengikoet dengan dija. Semoewa orang masi ada di moeka pagar itoe, sebab soesah masoek dari apa bawa senapan dan barang koelit.

Ada satoe onderopsier belanda, katanja: littenan, toeroen, kita orang tida bisa toeloeng. Tetapi littenan itoe tida maoe toeroen, maski di pasang, maski maoe di boenoeh dengan toembak dan klewang. Dija toenggoei moesoeh dengan pegang pedang di tangan kanan dan kistoolnja di tangan kiri, satoe-satoe kali pasang, satoe-satoe kali poekoel, djatoh satoe moesoh.

Toewan kaptin Perelaer sekarang ini soedah datang djoega sama orang-orangnja. Dija lihat littenan itoe, lantas dija maoe toeloeng, tetapi tida bisa. Lantas dija beterejak, soeroh toeroen littenan itoe; tetapi littenan ini tinggal bederi sadja bekelahi; tida maoe moendoer.

Littenan itoe soedah kena klewang lehernja, dan kena toembak dadanja, dan kena pelor kakinja, tetapi belom djoega maoe moendoer. Lantas tangan kirinja kena di pasang; djadi djatoh kistoolnja, tetapi dengan pedangnja sadja sekarang dija tinggal bekelahi.