Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/262

Halaman ini tervalidasi

— 823 —

sendirri jang membikin soesah kapartjaja'an dari orang banjak."

Tapi ini doea Permisoeri tiada maoe soeda dengen tjara begitoe sadja, maka Souw Kok Bo lantas berkata lagi: ,,Hambanja merasa teramat soekoer bila Tin Kok Ong tiada berdosa dan dibebasken dari segala toedoean. Tapi di ini hamba moehoenken, seandenja Ko Teng Tjan tiada bisa dibesken dari apa jang telah ditoedjoe, dan kepaksa moesti dihoekoem mati, hamba harep hoekoeman ini diganti sadja sama laen hoekoeman, asal sadja djangan dibikin binasa djiwanja. Hoekoem boeang dan persamaken haknja sebagi rahajat negri ini hamba rasa ada hoekoeman jang tiada terlaloe moera; dengen berlakae begini: ka satoe Baginda masi menaro inda pada kaoem famillie Ko jang berdjasa pada negri; ka doea satoe tempo, bela negri ada dalem kaperloean prang boleh panggil lagi padanja boeat membantoe. Ja poenja Tak jang ditjaboet boleh dikasi mardika kombali seperti begimana biasa, kaloe ternjata ia masi bersetia dan membela tana-aernja dengen soenggoe-soenggoe. —Demikiah adanja hamba berdoea ampoenja pengharepan dalem hal itoe hamba nanti merasa teramat soekoer bila permintaan itoe diloeloesken.”

,,Sebrapa bisa kami nanti perhatiken Diiwie poenja pengharepan." saoet Baginda. —Souw