Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/279

Halaman ini tervalidasi

— 840 —

mengalamken perkara demikian, maka diam-diam ini orang bangsawan mengela napas. Ia laloe bikin brapa pertanjaan pada Hok Tjoen, antara mana ia kata: Akoe denger Hianti! soeda dapet gelaran Sioetjaij, kenapa kau tiada berdaja lebi djaoe boeat dapetken pangkat jang moelia? Boekankah satoe pengharepan bagoes, bilah kau bisa pangkoe sala satoe djabatan besar dalem pakerdjaan negri?"

,,Akoe memang ada mengandoeng itoe nlatan bertindak lebi djaoe. ,,saoet Hok Tjoen jang djawab itoe pertanja‘an dengen pendek, tapi laloe beroending pandjang sama perkara-perkara jang tiada diminta. ia bilang: tadinja Bong Loan dengen menjamar maoe pergi ka kota radja, tapi ia menjega, sebab nona itoe ada sa-orang prempoean, Maka dari iteo, begitoelah ini pamoeda jang ingin dapet moeka bilang dergen tiada sajang djiwa ia menggantiken dan hendak berdjoempa sama Baginda radja boeat minta dibri perampoean, dan laen-laen obrolan poelah.

Tapi Ko Kong kaliatan tiada soeka denger itoe obrolah jang tiada bermaksoed sama hatinja. Dengen pendek ia djawab itoe perkata‘an: Sekarang soeda tiada perloe lagi. Atas pertoeloengannja Souw dan Lu doea pembesar di sini Baginda bebasken akee dari hoekoeman mati. Tapi besok akoe moesti brangkat ka Leng Lam

Ko Teng Tjan

54