Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/290

Halaman ini tervalidasi

— 851 —

lariken koedanja menghamperi Ko Kong. la lantas oeleng goloknja menablas kaloear. Tapi kainginan ini tentoe sadja tiada berasil, kerna djoemblanja marika itoe ada sanget banjak.

„Oh Allah!” treak An Gin satelah liat niatnja sia sia sadja. „Siapa jang nanti menoeloeng pada toeankoe!”

Sedeng ini pengikoet kata begitoe, adalah itoe orang moeka item soeda menghamperi semingkin deket pada Ko Kong, jang sedikit poen tiada kaliatan bingoeng maski djoega itoe tempo haroes dibilang dirinja lagi terindar dengen bahaja heibat.

Djoestroe selagi itoe pendjahat maoe madjoe brapa tindak lagi aken memboenoe Ko Kong mendadak dari tempat jang tiada sebrapa djaoe kadengeran swara treakan keras: „Hei bangsat! Apa kiranja doenia ini kau poenja, maka siang-siang hari brani lakoeken perboeatan begal!"

Orang jang berkata itoe jalah ada saorang moeda, roepanja tjakep dan sikepnja angker serta gaga, hingga kaloe dipandang mirip seperti roapanja Tio Tjoe Liong di djaman Sam Kok. Koedanja jang dibedal begitoe keras sabentaran sadja sotda ada di depannja itoe pendjahat, pada siapa laloe ia menerdjang dengen pedangnja.

Sigra ini doea orang berkla! di itoe tempat dengen seroe sekali. Koenjoeng-koenjoeng itoe pendjahat moeka item terdjoengkel dari atas koe-