Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/454

Halaman ini tervalidasi

— 1015 —


liat tiada itoe orang moeda jang di'iket baroesan liwat di sini?"

,,Liat, tapi tiada teges beloel. Kenapa?" kata Tjeng Bwe sendiri bales menanja.

„Akoe liat itoe orang roepanja begitoe alim, hingga membikin akoe merasa heran, kenapa ia di'iket begitoe roepa." kata poela Bong Loan jang menjataken pengliatannja. „Tjoba sabentar akoe pergi jari taoe, dan angkau toenggoe sa- dja di sini."

Tiada lama lagi ia soeda slese bersantap dan ialve pergi ka itoe kamar, di mana tadi itoe orang- orang masoek. la berdiri di pintoe dan hadepken satoe dari itoe ampat oppas dengen berkata:

,,Ong Touw Tauw, begitoe lama akoe baroe ketemoe lagi, dan ini kau maoe pegi ka mana?"

Itoe oppas angkat moekanja dan kata: Akoe boekan she Ong hanja she Pa. Akoe rasa Houban kliroe!

Bong Loan meliatin orang poenja roepa selakoe maoe mengenali, dan sembari katain diri sendiri ia kala:,,Sasoenggoenja akoe soeda djadi kliroe, sebab kau poenja roepa mirip sekali sama Ong Touw Tauw! Tapi boeat ini sedikit kesalaän harep kau tiada djadi ketjil hati:"

,,Oh, tiada, tiada sama sekali, Houhan!" kata itoe oppas dengen tertawa.,,Doedoeklah, orang di doenia memang roepanja banjak jang sama, hingga satoe tempo bisa menerbitken kakliroean."