Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan.pdf/481

Halaman ini tervalidasi

— 1042 —


tiada di idjinken bikin pertemoean satoe dengen laen, atoeran ini ada begitoe roepa kerasnja hingga. zonder ada katjoealinja. Ini oendang-oendang soeda berdjalan tama djoega, apa kau tiada dapet taoe?"

Mendenger begitoe di sini Bong Loan tiada bisa tahan lagi kasediannja, hingga tiada terasa ia kata:

„Kaloe begini djalannja anak dan ajah tiada nanti bisa bertemoe lagi.."

Melihat begitoe Tio Tihoe djadi heran dan menanja: „Kenapa Tjongsoe bilang begitoe? Bri tacelah, siapa sabenernja kau ini?"

Dengen menangis Bong Loan lantas berloetoet, perboeatan mana ditoeroet djoega oleh Tjeng Bwe. la kata: „Siokhoe, harep tiada djadi goesar, akoe ini sabenernja boekan laen jalah Ko Kong poenja anak prempoean. „sedeng kata begitoe, Bong Loan laloe toetoerken satoe persatoe apa seeda terdjadi di roemanja serta bri tace djoega, dengen kahendak apa ia menjamar begitoe roepa.

Oh, Hiantit," kata Tio Tihoe dengen kaget tapi tertjampoer pengrasaän girang, Ia bangoenin itoe doea orang dan teroesken bitjaranja: „Soeng- goe satoe perkara jang tiada didoega akoe bisa. berlemoe kau di ini tempat. Sekarang begini sadja, boeat samentara waktoe lamanja baeklah kau toeroet akoe pergi di Kang Tjioe, di sana