Halaman:Tjerita Ko Teng Tjan atawa Sapoeloe Pil jang moestadjeb vol 15-21.pdf/217

Halaman ini tervalidasi

— 1310 —

waktoe di bikin sembajang pada bendera karadjahan.

Baginda angkat bitjara di hadepan itoe doea Generaal seraja berkata: „Sasoeatoe negri memang soeda mendjadi loemranja sabentar aman sabentar kaloet, zonder ada peprangan di mana bisa di dapetken perdamian. Tapi sabegitoe djaoe jang kami taoe, adalah sebagi kapala pamerentah kami soeda melakoeken kewadjiban sebagimana moestinja; kami blon perna membikin soesa pada pendoedoek negri dalem oeroesan oewang, sebagimana laen-laen keizer selaloe menggentjet pada rahajatnja. Itoe Pak An Ong dengen sengadja tjari setori pada kami, kerna menginget dirinja di pandang sebagi radja, banjak soldadoe dan panglima prang jang pande; pembrontakan di Selatan djoega boekan terbit dari kesalahan negri, hanja ada terdjadi dari lantaran rahajat-rahajat jang koerang pengartian, dan selaloe manda dirinja di perboeat djelek oleh pembesar-pembesar jang doedoek mamerentah dengen tiada sekali-kali melaporken apa apa pada pamerenta agoeng."

Baginda poenja pembitjara'an kaliatan ada di hargaken betoel oleh semoea orang.

„Sekarang dengen mengandelken kau berdoea, kami taro kapertjaja'an besar boeat masing bikin aman itoe kekaloetan jang terbit di doea tempat," kata Baginda lebi djaoe. „Kami pertjaja,