Halaman:Tjerita dari tangannja mait samboengan Graaf de Monte Christo.pdf/10

Halaman ini belum diuji baca

6

omongin di sim tida bisa di dengar oleh orang laen, kita di sini tjoema beremong dengan ampat mata!

Soedah, toewan! soedah lebih dari misti,'akoe taoe apa jang toewan maoe bilang padakoe. Perkata an itoe membikin sakit ati sadja. Doeloe, djaman toewan masih djadi toekang kasi kabar di soerat kabar, maka toewan sering tjerita roepa-roepa kabar, itoe' ada terlebi senang di dengar dari sekarang.

Toewan Procureur tida menjaoet apa-apa, tjoema dia terkoenjoeng koenjoeog bediri diam memandang sama njonja Danglars, seperti aken meliat kadalem atinja njonja itoe. O! liat, liat, berkata . njonja Danglars sembaring tertawa, djoeroe soorat kabar jang doeloe, soedah djadi ambtenaar sampe kadalem soemsoomnja. Betoel seperti katanja njonja, berkata Beauchamp, apa jang akoe kataken sekarang ini, boekan bitjaranja orang djoeroe soerat kabar, tetapi dari sebab akoe poenja ati tinggal moerah bagi njonja, maka itoe tida boieh njonja kataken, jang akoe berobah adat. Njonja baron itoe gemeteran, tst^.pi ia paksaken dirinja aken djangan mengoendjock koewatirnja, abis katanja: „Apakah toewan sengadja maoe bikin akoo takoet ini malem?" Tida sekali-sekali ! Hal kita ada begini; dari sebab itoe njonja masih di hormati oleh itoe ambtenaar, maka perkata-annja tida boleh di sama-in dengan perkata an djoeroe soerat kabar. Ternjatalah jang njonja Danglars tida bisa adjak omong toewan itoe dari hal jang laen-laen, maka njonja lepasken tangannja sembaring katanja: ^ „Soedahlah toewan djangan omong lebi pandjang, njonja jang toewan bitjara'in di hormati djoega