Halaman:Tjerita dari tangannja mait samboengan Graaf de Monte Christo.pdf/63

Halaman ini belum diuji baca

59

koetikâi itoe orang soeiah psgij iiiaka Bdnedôtto dekatin pintoe koeboer. Di sini Benedetto dapet liat tanah satoe toempoek jang baroe di gali, ia itoelan perboewatannja ai pendjaga jang telah bikin begitoe, seperti di perboewatnja doeloe waktoe toewan Wilmore dateng dengan diam-diam. Benedetto kaloewarin satoe kontji palsoe dari kan­ tong, abis dia masoekin di moeloet slot pintoe.^ De­ ngan sabentaran djoega, maka terboekalah pintoe itoe. Barang itoe pintoe terboeka, maka dia moendoer satoe tindak dengan menoetoep idoeagnja, aken djangan kena di serotnja oewap dari dalem koeboer. Dari sobab tanah di kaki pintoe soedah di gali sedikit-sedikit, maka itoe pintoe b;sa terboeka dengan plahan'plahan. Benedetto laloe masoek ka dalem koe boer dengan membawa itoe lentera. Kendati dia saorang maling dan pemboenoeh jang tida berkasian hati, jang bengis dan kedjam, masih djoega dia gemeter, koetika dia masoek kadalem koe­ boer Jang sepi dan dingin, seperti di rasanja napasnia malaikat maoet, hingga koelit badannja seperti bediri. Dia sengadja tabahin atinja, dia, sengadja per kata'kata jang keras, soepaja soewara itoe mendjadi seperti soewatoe teman. Katanja: „Masakah satoe Edmond Dantes ada lebi koewat dari akoe, kaloe dia tida takoet mengampiri mait orang jang telah mati lantaran perboewatannja sendiri, mangapakah akoe misti takoet ? Sembaring berkata'kata begitoe, maka Benedetto toeroen ka tempat peti'peti orang mati jang teratoer di dalem satoe tempat seperti kamar di dalem tanah, jang besarnja tiga poeloe kaki pesegi. Di pinggirpinggir tembok, sepandjang tempat itoe, ada di bikinin