Halaman:Tjerita dari tangannja mait samboengan Graaf de Monte Christo.pdf/74

Halaman ini belum diuji baca

70

keras dari sari-sari, sebab ada orang baroe jang nan­ ti maen. Adapoen pendjaga pintoe keiip-kedip dengan matania abis garoek-garoek blakang koepingaja seraja berkata: Riepanja itoe toewaa soedab tida sabar lagi, dia maoe masoek sadja, kaloe bagitoe, teatoe dia tida pandang oewang asal dia bola maioak. Akoe tjoema ada taoe satoe dialan sadja, orans; miati dapet permissienja toewan directeur sendiri. Akoe nanti tjoba liat. Sembarine; berkata begitoe, mika nandjaga pintoe pandang lebi heran moekanja orang baroe itoe, jang djoega tida lepaa si pendjaga pintoe dari petnandanDgan, sama sekali toewan pendjaga pintoe moendoer satindak abis katanja dengan kaget. Begimana bole djadi? Toewan liat sendiri sebegimana, akoe poen heran, berkata orang baroe itoe, astaga roepanja seperti hawa di Roma ini merobahken orang-orang poenja matjem. Beromong-omonglah kedoewa toewan ini, hingga mendjadi terlebih herannja orang pengoendjoek djalan, jang berganti-ganti memandang toewan pendjaga pintoe dan toewan jang di anter olehnja; tjoema dia bisa dapet liat, bahoewa apa jang di omong itoe berpenting sanget. Itoe orang baroe dapet liat halnja itoe pengoendjoek djalan, maka itoe ia berkata: ,Na toewan, di sini boekan tempatnja boewat bitjara-in ini hal. Betoel toewan, akoe nanti bawa pada toewan di akoe poenja loge, di fiitoe akoe nanti kasi oendjoek, jang akoe bisa loepa apa jang soedah-soedab. Mari masoek.