Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/108

Halaman ini tervalidasi

108

goe trém. Kalau orang menoenggoe soeatoe apa, adalah ketika itoe lama dari biasa rasanja. Oléh sebab itoe saja berdjalan poelang balik, akan tetapi tiada djaoeh dari halté, tempat perhentian tram itoe. Orang jang hilir moedik, keinderaan jang laloe lintas didjalan besar itoe tiadalah jang menarik hatikoe. Karena semoeanja itoe boekanlah dia barang jang gandjil dalam matakoe. Roemah-roemah gedong jang ditepi djalan itoe poen tiadalah barang jang baharoe dimatakoe; roemah jang bagoes-bagoes dikota jang besar adalah sebagai biasa sahadja pada pemandangankoe.


Sedang saja berdjalan hilir moedik perlahan-lahan, nampak pada matakoe seboeah roemah ditepi djalan raja itoe djoega. Dari djaoeh tahoelah sahaja bahwa roemah itoe tempat mendjoeal tjandoe, karena papan tergantoeng dimoeka roemah itoe terang hoeroefnja. Roemah itoe kotor dipandang mata, tjatnja poen malap, tiada sebanding dengan roemah jang disekeliling tempat itoe. Soeram dan sebagai berkaboet roepanja roemah itoe, seolah-olah tiada dihoenii orang. Boekan orang sipengisap madat jang hilang tjahaja moekanja roemah tempat madatpoen koerang djoega serinja.

Sampai dihadapan roemah itoe saja melihat doea orang tjina dan seorang orang boemi poetera berdiri dihadapan lokét itoe. Saja mengamat-amati maka orang itoe masing-masing waktoe meréka