Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/139

Halaman ini tervalidasi

139

nja berhasil jaitoe keselamatan sesamanja manoesia. Itoelah oepah jang diperoléhnja, oepah jang dihargakan tinggi oléhnja. Akan balasan dari pada meréka itoe, Soerdjima tiada mengharap. Tiadalah pernah timboel dalam hatinja soeatoe tjita- tjita akan balasan pertolongannja. Pada pikirannja, adalah kewadjiban bagai tiap-tiap hamba Allah menolong sesamanja manoesia. Orang jang membiarkan temannja dalam bahaja, oranng melihat orang lain djatoeh kedalam kesesatan dan tiada ia beroesaha menolong orang itoe, orang jang seroepa itoe tiada koerang biadabnja dari pada héwan jang tiada mengatjoehkan nasib temannja.

Akan tetapi jang amat menghérankan hati Soerdjima, ialah kelakoean sesamanja perempoean jang berada dan jang dikatakan orang bangsa „sopan”. Meréka itoe mempoenjai kekajaan, sebab ia bertenaga. Mereka itoe perempoean, iboe jang berhati haloes, dan berperasaan tadjam. Akan tetapi meskipoen demikian tiadalah sekali terbit dihati mereka belas kasihan melihat sesamanja perempoean jang sesat. Sebaliknja meréka itoe (perempoean „sopan”) membentjii perempoean jang djatoeh melarat itoe. Kerap kali kalau Soerdjima minta pekerdjaan pada perempoean jang berada dan sopan oentoek perempoean jang lagi ditolongnja, ia beroleh sahoetan jang tiada sedap jang kadang-