Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/178

Halaman ini tervalidasi

178

sedikit bodoh. Ia moedah pertjaja akan perkataan orang, dan apabila orang memindjam oeang karena dia dalam kesoesahan, ia selaloe sedia menolong orang itoe. Diroemah selamanja ada oeang tersimpan, karena iboekoe orang hémat dan bapakkoe poen tiada pemboros. Kalau hari besar atau selamatan dikeboen, tiadalah ia toeroet bermain. Oleh sebab orang moedah beroléh pindjaman dari dia, soedah tentoe ia sering dibohongi orang jang memindjam oeang dari dia. Kerap kedjadian oeang jang dipindjamkannja itoe tiada dibajar orang. Iboekoe sering memarahi dia. „Djanganlah beri pindjam sembarang orang, kalau engkau tiada kenal hatinja”, kata iboekoe. Akan tetapi kalau datang temannja sedjawat kerdja mengeloehkan kesoesahannja dan berkata manis meminta pertolongan, bapakkoe tiada dapat menolak orang itoe. Hatinja terlampau baik dan toeloes. Kalau mak soedah marah benar, maka ia selaloe mendjawab: „Apalah goenanja engkau berhati bérang, kalau orang itoe ta' maoe membajar oeang itoe, soedah. Kita ta' kan miskin oléh karena itoe”.

Sepandjang peringatankoe adalah bapak pendiam. disoekai orang dikeboen itoe, dan opsinar jang mengepelai orang jang bekerdja itoe, ia poen diangkat mendjadi mandoer. Pada waktoe itoe saja beroemoer doea belas tahoen. Saja membantoe iboekoe dalam oeroesan roemah tangga.