Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/208

Halaman ini tervalidasi

208

dengan kadarnja, tjoekoep belandja beberapa boelan. Itoelah koeterima kasihan, itoelah balas djasakoe jang menaroeh dia itoe dalam waktoe jang bertahoen-tahoen itoe. Saja moeda datang diroemahnja. Sekarang badankoe soedah toea. Saja disoeroeh pegi. Kemoedaankoe, ’oemoerkoe jang bagoes, semoeanja diperoléhnja, sekarang koeroes dan toea saja poelang ke.........kemana? Keorang toeakoe? Kedoea-doeanja tiada lagi. Kekampoengkoe? Ja, siapakah gerangan jang akan koekoendjoengi disana? Adakah orang jang soedi menerima saja, adakah orang jang soeka memelihara saja dihari toeakoe?

Toeankoe naik kapal, dan kami poen bertjerailah. Ia tiada soeka saja mengantarkan dia kekapal.

Bagaimana poela sedihnja hatikoe bertjerai dengan toean itoe tiada dapat saja tjeriterakan. Penanggoengankoe pada waktoe itoe tiada koerang dari pada ketika saja bertjerai dengan iboekoe, atau waktoe saja menangisi koeboerannja. Hatikoe sedih boekanlah karena saja menaroeh tjinta pada dia. Akan tetapi karena saja soedah merasa, bahwa saja sebagai disiksa. Memikirkan betapa kelak djadinja dengan saja, itoelah jang menambai doekatjitakoe.

Saja poen berdjalanlah meninggalkan roemah itoe dengan membawa nasibkoe. Barang segala apa jang koelihat diperdjalankoe ini, tiadalah ber-