Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/68

Halaman ini tervalidasi

68

loean kepasar Senén. Dijalan raja itoe soedah lengang dan lampoe gas jani menerangi djalan itoe soedah djarang-djarang, karena poekoel sembilan lentera itie dipadami antara-antara satoe. Sekali-sekali melintas kandarain diwaktoe malam jang dingin itoe. Tjais kareta itoe doedoek memboengkoek, karena mengantoek. Akan tetapi ia tiada takoet, karena tiadalah orang jang mengenal dia. Tjoema mata jang mendoedoeki kandarain itoe jang ta disoekainja, karena orang itoe melihat dia dengan awasnja. Si Ani héran karena tiadalah mengerti apa sebabnja ia dapat pandanngan jang demikian itoe, sedang orang itoe tá dikenalnja. Oléh sebab itoe iapoen menjingkirkan djalan besar itoe.Ia berdjalan dari depan roemah jang tinggi-tinggi itoe. Dihadapan roemah polisi dekat djembatan itoe ia melihat seorang opas berdiri dipinggir djalan itoe, Badjoenja hitam, tjelananja poen hitam, topi dan sepatoenja poen hitam belaka sehingga ia hampir tiada kelihatan pada malam itoe. Sesoedah dekat tahoelah ia bahwa opas polisi itoe seakan mengamat-amati dia, Hatinja bimbang sebentar, karena tiada tahoe ia djalan mana jang akan dilaloeinja. Ia berdiri disimpang empat itoe memikirkan haloeannja. Akan tetapi tiada lama, takoet ia menerbitkan tjoeriga dihati opas jang mengamat-