1199
TJOE BO KIM SO
satoe memegang sepasang toja pendek dan jang kadoewa menghoenoes Kwie-tao-to (golok tebel), dan pada masa itoe marika sedeng berlatih dalem babakan jang sanget seroenja, dengen masing-masing setjara jang sanget sengit menjerang dan membela dirinja.
Tam Tjoe Sian menjaksiken dengen perasahan djadi terlebih tida sabar, tetapi menjesel jang ia tida bisa mendeketin. Ia menoleh ka samping ternjata di sitoe ada doewa batang poelioen besar ; ia mendoegah pasti jang apabila dari atas itoe poehoen soedah tentoe ia aken bisa meliat ka dalem terlebih njata serta sambil mengamat-amatin gerak-geriknja di dalem; maka itoe dengen sigra Tam Tjoe Sian telah merajap mandjat ka atas itoe poehoen kira-kira doewa sampe tiga toembak tingginja. Dari sitoe dengen saklebatan sadja ia soedah bisa meliat dengen tepat segala keadahannja dalem itoe paseban jang terlindoeng dengen djaro-djaro bamboe tadi. Di bagian depannja terdapet ada tiga kamar, di oetara tjoema ada doewa sadja, selaennja itoe tida ada terdapet laen-laen pendirian, katjoewali di sapoeternja tjoema * ditanemin dengen matjem-matjem boengah, dan di tengahnja ada teroeroek dengen pasir-pasir jang sanget rata.
Selaen itoe doewa orang jang sedeng berlatih mati-matian, di depan kamar sabelah timoer tertampak poela ada doewa orang sedeng berdiri. Satoe antaran ja jang kira-kira beroesia 60 tahoen, menoeroet penoetoeran poetrinja — Tam Swat Yong roepa-roepanja djoestroe ini dialah orangnja jang ia sedeng tjari jaitoe Ngo-in-pang-djit See Tjong Pin,di sampingnja ada berdiri satoe orang jang oemoernja kira-kira baroe 40 tahoen lebih beralis kerendan matanja seperti harimau, tampangnja ada sanget menjeremken dan sedeng oeplek beromong dengen
