Halaman:Tugas Rahasia.pdf/147

Halaman ini tervalidasi

Tanggal 9 Oktober sebagai hari berdarah itu Bronson memanggil Cassel dan tanpa tedeng aling² langsung mendakwa Majoor itu sebagai dalang penjelundupan tjandu. Dan sudah bisa dipastikan bahwa segala utjapan Gubernur itu dapat didengar Sutter dengan lengkap karena letak kantornja jang berdekatan itu. Pada saat itulah Sutter menginsjafi betapa bahajanja kalau pemeriksaan Gubernur itu ber-larut2 sampai achirnja djatuh pada dirinja. Bahkan mungkin djuga dia mendengar utjapan² Gubernur tentang pelundjuk jang telah ada padanja. Dan karena kechawatirannja inilah tjepat sekali Sutter mengambil keputusan. Sesudah mendengar bahwa Cassel turun kebawah melalui tangga, maka Sutterpun tjepat² masuk kebilik Cassel. Diambilnja sangkut jang tergantung didinding kamar itu, kemudian dengan hati2 sekali masuk kedalam bilik Bronson. Sebagaimana djuga jang terdjadi terhadap Graham, ditikamnja Gubernur itu dari belakang dan djatuh dari kursinja.

„Pada saat itu pula Sutter mendengar langkah² Cassel jang kembali dari taman Gubernuran, sehingga tiada pilihan lain bagi dia ketjuali tjepat² menghindar keserambi jang berbatasan dengan bilik itu mungkin berpapasan dengan Cassel jang datang dari djurusan lain. Ketika Cassel masuk Gubernur itu masih menggeletak dilantai. Gugup sekali Cassel mentjabut sangkur itu dari tubuh Gubernur, kemudian berseru minta tolong. Mendengar seruan ini Meah datang menghampiri, sedangkan Sutter jang mengharapkan bahwa baik Cassel maupun Meah tak akan memperhatikan dia, melompat dari persembunjiannja. Namun harapannja ini gagal, karena Meah jang keadaanja mungkin tidak begitu gugup dengan djelas melihat kedatangannja itu. Mudjur bagi dia sebab orang itu tetap bungkam.

„Kemungkinannja, selama men-tjari² „pembunuh" itu ditaman, terdjadilah kata sepakat antara kedua orang itu agar peristiwa tersebut tetap dirahasiakan. Dan perdjandjian itu tetap mereka patuhi sampai sekarang. Bahkan merekapun telah bekerdjasama dengan rapih sekali. Meah mendjadi orang kaja, sedangkan Sutter berhasil membikin sebuah gedung besar dan hidup dengan sangat mewahnja. Dibandingkan dengan Hadji mereka sebagai pegawai kolonial, sungguh kekajaan mereka itu tidak seimbang. Tjandu itulah jang membikin ke

147