sebanjak-banjaknja. Tetapi setelah disini tidak tahu lagi untuk apa pakaian itu. Dan daripada memberatkan saja kira akan lebih baik kalau saja kembalikan sadja kerumah”.
Penguasa hotel itu mengangguk membenarkan otjehan Deane. Dan dia tidak bertanja-tanja lagi waktu setengah djam kemud'an melihat Deane berangkat meninggalkan hotel itu dengan membawa kopor paka'annja jang menurut tjeritanja akan dikembalikan. Dan bagi Deane tidaklah begitu sukar untuk mendapatkan restoran Tonghoa sebagaimana d'adjarkan Lynch semalam. Dan kepada Tionghoa itulah dia menitipkan pakaiannja dengan memberikan dua dollar sebagai bajarannja.
*
IXWAKTU Deane kembali dihotel ternjata tidak ada perubahan apa². Para pegawai bekerdja seolah-olah tidak terdjadi apa². Dan fihak polisi sendiri agaknja t'dak pernah berusaha mengusut soal pembunuhan itu dikalangan para pegawai. Demikian pula nama Lynch belum mereka hubung-hubungkan dengan peristiwa itu.
Deane mas h sadja duduk diberanda hotel waktu seseorang menggamit bahunja. Tjepat sekali dia menoleh kebelakang. Dan dia benar² terkedjut. Seorang tinggi besar dengan mengenakan uniform polisi berdiri disampingnja.
„Doctor Robert Deane ?” tegur orang itu sambil memberi hormat.
„Ja, sajalah orangnja”.
„Inspektur Lenley minta supaja tuan menghadap dia di kantornja. Dapatkah tuan berangkat sekarang?”
„Sekarang djuga ?” ulang Deane masih agak gugup.
„Ja, kendaraannja sudah kami siapkan”.
Deane mengangkat bahu. Tapi dia tidak bisa berbuat apa², ketjuali mematuhi permintaan itu. Jang sedikit menenangkan dia karena jang menunggu itu bukanlah mobil jang biasa digunakan membawa seorang pendjahat, tapi sebuah Limousine jang indah.
Deane dipersilahkan masuk dalam mobil itu dan duduk berdampingan dengan anggota polisi jang menemuinja tadi.
30