tangan itu dan begitu siulan muntjul, djari² Lynch jang kuat tjepat sekali mendjepit bawah kepalanja. Ular itu membuka mulutnja dan menggigit pinggiran saputangan erat². Pada saat itu pula bekas gigitan itu berubah warna djadi ungu. Kemudian Lynch merenggutkan siular itu dari gigitannja dan memawanja kembali kedalam gubug. Tanpa menunggu Deane jang sedang mandi, diapun menghempaskan dirinjas dialas tidurnja.
*
XI DEANE melihat Lynch telah menggeledak, turut membaringkan dirinja. Tapi dia tidak bisa tidur. Hawa disiang itu terlalu panas dan bunji serangga² diluar sangat membisingkan. Lynch sendiri tampak matanja terpedjam, tapi sebagaimana djuga halnja dengan Deane diapun tidak tertidur.
Beberapa saat kemudian diserambi terdengar langkah², dan dengan sedikit membukakan matanja Lynch melihat tuanrumah masuk kedalam. Setelah menanggalkan badjunja jang tebal dia mendjangkaukan tangan kanannja kedalam peti pakaiannja untuk mengambil rokok.
Tapi begitu dia merogoh tempat rokok itu, terdengarlah pekiknja jang njaring, schingga Lynch maupun Deane lompat dari pembaringannja.
Setengah melolong Aguelo menghambur keluar gubuknja, sedangkan seekor ular berwarna hitam dengan bintik² kuning melilit dilengan kanannja.
Lynch membututi Aguelo dibelakangnja. Tjepat sekali dia bertindak. Dengan tangan kirinja dia memegang lengan Aguelo dan tangan kanannja menangkap kepala ular itu, lantas menghempaskannja kelantai.
Sementara itu orang² jang kebetulan mendengar pekikan Aguelo tadi berlari-lari mendapatkan dia, Beramai-ramai mereka mendukung Aguelo kembali kedalam bilik dan membaringkan dia ditempat tidurnja. Lynch mengikat tangan jang luka itu tepat diatas pergelangannja.
„Beritahu kapten Doughlin!” perintah Lynch pada salahsatu dari orang² jang berkerumun itu. Dan sesudah orang itu pergi Lynch keluar dari gubuk itu mendapatkan Deane jang masih
65