Halaman:Tugas Rahasia.pdf/85

Halaman ini tervalidasi

Mendengar teriakan² ini Cassel tampak keluar dan menemui rekannja diberanda.

„Siapa maksudmu?" tanjanja.

„Detektif² jang kutangkap itu! Apa mereka tidak kesini?"

„Aku samasekali tidak melihatnja".

„Betul² tidak?"

„Kapten Doughlin, sedjak kapankah saja biasa membohongi tuan?"

„Maaf major! Tapi Georgia, barangkali sadja dia melihatnja"..

„Tjobalah kita tanja dia".

Sebentar kemudian tampak Georgia muntjul dimuka ajahnja.

„Georgia, aku datang disini untuk menjari Deane dan Lynch. Mereka kepergok waktu berusaha mentjuri barang²ku. Tapi baru sadja mereka berhasil melarikan diri dari kurungannja. Aku ingin tahu kalau kau melihatnja, karena djelas mereka lari kearah sini".

Sedjenak hening, keheningan jang bagi Deane dan Lynch betul² sangat mendebarkan.

„Tidak", djawabnja kemudian. „Sedjak tadi saja berada dikamar".

„Baiklah. Dan sesunguhnja kita tak perlu repot. Aku jakin mereka tak mungkin bisa lari terus. Satu kemungkinan jang bisa membawa mereka keluar, jaitu kalau......... engkau membantu mereka. Tapi kami pertjaja bahwa puteri tuan Cassel jang tertjinta ini tak akan berbuat sekedji itu".

Tanpa mengatjuhkan bagaimana sikap Cassel dan Georgia terhadap kata-katanja itu, Doughlin melangkah pergi meninggalkau rumah itu.

„Apa sadja jang kau bitjarakan dengan Georgia tadi?" tanja Lynch setelah dilihatnja Doughlin tiada lagi.

Deane mengisahkan apa jang telah dia bitjarakan dengan Georgia tadi. Dan waktu dia mentjeritakan bagaimana gadis itu ketjemasan melihat luka dikepalanja, Lynch tertawa digumam.

„Baik itu, Robby!"

„Apa maksudmu?"

85