saja jang kebetulan kau angkut”.
„O”, angguk Mansley.
Tapi sebelum mereka melandjutkan lagi, Inspektur Sutler mengalihkan pembitjaraan kepada persoalan lain:
„Mansley, nanti malam kau kuundang untuk makan dirumahku. Mau! Baik. Kutunggu paling lambat djam delapan”, otjehnja.
Sementara itu Lynch mulai memperhatikan keadaan disekelilingnja. Matanja tidak luput dari Davenant jang sedang berdjalan menudju tempat barang². Kemudian dia membalik dan tjepat² menudju kekamar Mansley.
Dilain fihak doctor Deane memandang Lynch dengan perasaan dongkol karena dia terpaksa harus meladeni njonja Browne jang terus_terusan mengadjak bitjara:
„Tuan Deane, saja betul² gembira dapat bertemu lagi sebelum berpisah. Saja harap sadja agar persahabatan kita djangan terhenti sampai disini. Selama pelajaran jang mendjemukan itu tuanlah jang saja anggap paling baik terhadap saja dan . . . . . . . . .”
Sampai disini perempuan itu terhenti karena diganggu oleh steward kapal jang mengadjak dia untuk diperiksa paspornia oleh pegawai pabean. Sajang sekali Lynch tidak pernah menampakkan dirinja lagi. Tapi motorboot inspektur Sutter masih tetap berada ditempatnja dan teman Sutter jang satunja masih tetap berdiri digeladak.
*
IV SETELAH keluar dari pelabuhan Deane langsung memanggil taksi dan menudju Hotel Queens Park. Disana mendapatkan kamar No. 46 dan waktu dia menanda-tangani bukutamu sepintas lalu dia mengetahui bahwa Lynch telah lebih dulu datang disana dan mendapat kamar No. 44 sedang njonja Berenice Endicott Browne jang tadj mengutjapkan kata² perpisahan dikapal menempati kamar No. 48.
Setelah menjimpan barang-barangnja dan mandi, Deane menudju ruangan makan. Sebentar mereka saling memandang dan kemudian sama² tersenjum.
Inspektur Sutter, Davenant dan empat-lima orang pria lainnja berada pula disana. Diam² doctor Deane mengambil
9