Halaman:UU 17 2014.pdf/70

Halaman ini telah diuji baca
  1. Setelah menerima pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan DPR menonaktifkan sementara waktu pimpinan dan/atau anggota Mahkamah Kehormatan Dewan yang diadukan.
  2. Dalam hal Mahkamah Kehormatan Dewan memutus teradu tidak terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana yang diadukan, kedudukannya sebagai pimpinan dan/atau anggota Mahkamah Kehormatan Dewan diaktifkan kembali oleh pimpinan DPR.
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 145
  1. Putusan Mahkamah Kehormatan Dewan didasarkan atas:
    1. asas kepatutan, moral, dan etika;
    2. fakta dalam hasil sidang Mahkamah Kehormatan Dewan;
    3. fakta dalam pembuktian;
    4. fakta dalam pembelaan; dan
    5. Tata Tertib dan Kode Etik.
  2. Anggota, pimpinan fraksi, dan/atau pimpinan DPR dilarang melakukan upaya intervensi terhadap putusan Mahkamah Kehormatan Dewan.
  3. Upaya intervensi terhadap putusan Mahkamah Kehormatan Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan pelanggaran Kode Etik dan akan diproses oleh Mahkamah Kehormatan Dewan.
Galat skrip: tidak ada modul tersebut "Anchor".
Pasal 146
  1. Putusan dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat.
  2. Dalam hal pengambilan putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, putusan diambil berdasarkan suara terbanyak.