Halaman:Upacara tradisional yang berkaitan dengan peristiwa alam dan kepercayaan daerah Sulawesi Utara.pdf/8

Halaman ini telah diuji baca

Data informasi yang terkumpul itu dapat merupakan bahan perbandingan nilai-nilai yang tersirat dalam upacara tradisional pada berbagai masyarakat yang beraneka-warna corak kebudayaannya, sehingga akan diketemukan baik persamaannya maupun perbedaannya. Nilai-nilai yang mengandung persamaan jelas dapat dilestarikan dalam rangka pembinaan kebudayaan Nasional, sedangkan unsur-unsur yang berbeda perlu dikaji lebih dalam lagi, apakah perbedaan itu terletak pada nilai inti atau hanya lahir saja.

Ruang lingkup

Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah tahun 1983 /1984 yang berjudul Upacara Tradisional Dalam Kaitannya Dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan , tidak lain mengungkapkan tentang ·masalah pelaksanaan upacara yang berhubungan peristiwa alam dan kepercayaan.

Berdasarkan ketentuan deskripsi upacara tradisional (dalam TOR) disebutkan bahwa setiap upacara tradisional suatu masyarakat atau kelompok sosial tertentu yang dideskripsikan merupakan upacara tradisional yang berkaitan dengan peristiwa alam dan kepercayaan tersebut antara lain:

  • Upacara yang berkaitan dengan kesuburan tanah dan hasil laut.
  • Upacara yang berkaitan dengan terjadinya gerhana bulan, matahari.
  • Upacara yang berkaitan dengan gempa bumi, banjir.
  • Upacara yang berkaitan dengan terjadinya gunung meletus dll.
  • Upacara tersebut perlu dideskripsikan dalam naskah laporan selengkap-lengkapnya mulai dari persiapan sampai akhir upacara.

Pengumpulan data yang telah dituangkan dalam naskah ini menyangkut Daerah Sulawesi Utara, tidak semua butir-butir yang tercantum tersebut dapat dijangkau. Hal ini disebabkan butir yang lain hampir punah atau ada yang sudah tidak mengetahuinya lagi (gerhana dan gunung meletus).

Menyangkut ruang lingkup lokasi yang sebenarnya Sulawesi Utara terdapat 4 etnis group , hanya tiga di antaranya yang dideskripsikan dalam laporan ini . Ke 3 etnis group itu adalah: Sangir Talaud, Minahasa dan Gorontalo , sedangkan etnis group Bolaang Mongondow tidak sempat dikumpulkan data laporannya.

4